Jembatan Merah”, Pemangkas Jarak ke Perbatasan Negara di Jayapura




 Dulu, masyarakat Perjalanan darat menuju pos pembatas wilayah Indonesia dengan Papua Nugini dimulai dari Jayapura. Dari pusat kota, mobil mengarah ke jembatan berwarna merah di atas Teluk Youtefa menuju Distrik Muara Tami.


Warga kerap menyebut Jembatan Youtefa itu sebagai “Jembatan Merah” karena warnanya. Ada pula yang menyebutnya “Jembatan Jokowi”, karena dibangun dan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019. Setelah melewati Jembatan Youtefa, jalan menuju PLBN Skouw terbilang mulus, meski terdapat aspal yang bergelombang di beberapa titik. Pemandangan sepanjang perjalanan terbilang indah, karena jalan menuju PLBN Skouw berada di antara bibir pantai dan perbukitan dengan pepohonan lebat.


Memudahkan akses Azis (38), pengemudi asal Jayapura, mengungkapkan bahwa keberadaan infrastruktur Jembatan tersebut memudahkan pekerjaannya. Sebab, jarak dan waktu tempuh bisa terpangkas saat warga atau wisatawan ingin berkunjung PLBN Skouw. “Dulu, sebelum ada jembatan ini, kalau mau ke PLBN kita lewat bukit sana, Jalan Jayapura-Abepura sebutannya,” ucap Azis (38), pengemudi asal Jayapura, Sabtu (17/8/2024). Dulu, waktu dan jarak tempuh menuju PLBN Skouw terbilang lebih panjang. Sebab, jalan yang dilewati lebih berliku-liku dan harus memutari area perbukitan, sebelum menuju ke area pesisir.


Sedangkan Jembatan Youtefa langsung menghubungkan akses jalan dari Jayapura, ke Kampung Hamadi, dan Distrik Muara Tami. “Dulu lebih terasa jauhnyalah. Kalau lewat jembatan itu kan memotong, cuma satu jam paling tidak untuk sampai Skouw. Kalau yang lama bisa dua kali lipat, belum lagi kalau macet,” ucap Azis. PLBN Skouw disebut Azis sukses menjadi daya tarik wisata baru di Jayapura sejak diresmikan pada 2017. Tak sedikit wisatawan yang minta diantar Azis ke pos perbatasan negara itu ketika berkunjung di Jayapura.

Komentar